Mahmud Zyaki Muhtadi, seorang pemuda asal Purworejo, Jawa Tengah, berhasil mewujudkan impian besar yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Berkat kerja keras, ketekunan, dan dukungan yang luar biasa dari LPK Bina Insani, Mahmud kini sukses bekerja di bidang pengolahan makanan di Miyazaki, Jepang. Kisah perjalanan hidupnya merupakan inspirasi bagi banyak pemuda di Indonesia yang bercita-cita untuk bekerja di luar negeri.
Sejak kecil, Mahmud selalu tertarik dengan dunia kuliner. Ia sering membantu ibunya di dapur, dan dari situlah kecintaannya terhadap makanan dan pengolahannya mulai tumbuh. Namun, Mahmud sadar bahwa untuk mewujudkan impiannya bekerja di bidang ini, terutama di negara maju seperti Jepang, diperlukan lebih dari sekadar keterampilan dasar. Ia harus menguasai bahasa Jepang, memahami budaya kerja di sana, serta memiliki sertifikasi yang diakui.
Langkah awal Mahmud menuju Jepang dimulai ketika ia bergabung dengan LPK Bina Insani, sebuah lembaga pelatihan kerja yang telah banyak membantu pemuda Indonesia untuk bekerja di Jepang. “LPK Bina Insani memberikan saya fondasi yang sangat kuat,” ujar Mahmud. “Dari belajar bahasa Jepang, memahami etika kerja, hingga persiapan ujian, semuanya dipandu dengan sangat baik.”
Di LPK Bina Insani, Mahmud tidak hanya belajar bahasa Jepang, tetapi juga mempelajari tentang budaya dan tata cara kerja di Jepang. Dengan metode pengajaran yang interaktif dan dukungan dari para pengajar yang berdedikasi, Mahmud berhasil menguasai bahasa Jepang dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, ia juga mendapatkan pelatihan khusus dalam bidang pengolahan makanan, yang menjadi modal penting baginya untuk bekerja di industri tersebut di Jepang.
Setelah melewati proses belajar, tantangan berikutnya adalah menghadapi ujian sertifikasi yang menjadi syarat utama untuk bekerja di Jepang. Ujian ini bukanlah hal yang mudah, tetapi dengan bimbingan intensif dari LPK Bina Insani, Mahmud berhasil melewatinya dengan hasil yang memuaskan. “Setiap langkah, mulai dari persiapan hingga ujian, saya selalu didampingi oleh tim LPK Bina Insani. Mereka benar-benar memastikan bahwa saya siap dalam segala aspek,” tambah Mahmud.
Tak berhenti di situ, proses administrasi dan pengurusan dokumen untuk bekerja di Jepang yang rumit juga menjadi tantangan tersendiri. Namun, berkat pendampingan dari LPK Bina Insani, Mahmud berhasil menyelesaikan semua persyaratan tersebut dengan lancar. Akhirnya, impiannya untuk bekerja di Jepang pun terwujud ketika ia diterima bekerja di sebuah perusahaan pengolahan makanan terkemuka di Miyazaki.
Di Miyazaki, Mahmud tidak hanya bekerja, tetapi juga terus belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Ia bangga bisa berkontribusi dalam industri makanan di Jepang, sekaligus memperkenalkan cita rasa dan keahlian dari Indonesia. “Saya merasa sangat bersyukur bisa bekerja di sini. Ini adalah kesempatan besar yang saya dapatkan berkat dukungan dari LPK Bina Insani,” ungkapnya.
Mahmud mengakui bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari LPK Bina Insani, perjalanan menuju kesuksesannya di Jepang mungkin tidak akan semulus ini. “LPK Bina Insani bukan hanya lembaga pelatihan bagi saya, tetapi juga mitra dalam menggapai mimpi. Saya berharap lebih banyak pemuda Indonesia yang dapat merasakan manfaat yang sama seperti yang saya rasakan,” katanya dengan penuh rasa terima kasih.
Kisah Mahmud Zyaki Muhtadi adalah bukti nyata bahwa impian besar dapat dicapai dengan kerja keras, ketekunan, dan dukungan yang tepat. LPK Bina Insani telah menjadi bagian penting dalam perjalanan sukses Mahmud, dan kisah ini akan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya yang ingin meraih sukses di kancah internasional.